Minggu, 07 Februari 2016

5 KERUSAKAN PADA SOFTWERE



C.     KERUSAKAN SOFTWARE
Komputer yang pernah terkena virus, malware dan sejenisnya bisaanya banyak fitur yang tidak berjalan normal (sistem/windows mengalami kerusakan). Misalnya Task Manager, Run, Command prompt yang tidak bisa berjalan, dan kadang sampai file-file tertentu seperti EXE, COM dan lainnya juga tidak bisa dijalankan. Kerusakan semacam itu bisaanya bisa diperbaiki baik manual, menggunakan CD Windows atau dengan software pihak ketiga.
Jika kita mempunyai CD master windows, dan kerusakan cukup parah, bisaanya masih bisa diatasi dengan memanfaatkan fitur Repair (baca : Cara me-repair (memperbaiki) Installasi Windows XP )
1.    Booting Gagal, Komputer Selalu Restart Ulang.
v Gejala :
Ketika melakukan proses Booting berjalan dan menampilkan layar Windows XP Start Up, tiba-tiba muncul blue screen dan komputer restart ulang. secara otomatis. Kotak dialog Logon Windows yang bisaanya tampil, kali ini tidak sempat muncul karena komputer keburu restart.
v Solusi :
Permasalahan di atas seringkali terjadi karena kerusakan file Kernel32.dll. Cobalah amati apakah pada blue screen yang muncul terlihat pesan “This error can occur if the Kernel32.dll file is missing or damaged’. Jika ternyata memang file Kernel32.dll mengalami kerusakan, janganlah terburu-buru untuk melakukan instalasi ulang Windows XP. Orang seringkali mencari jalan mudah untuk memperbaiki kemsakan sistem dengan instalasi ulang. Tetapi jelas penyelesaian tersebut akan membutuhkan waktu yang lama karena Anda tidak hanya melakukan instalasi ulang sistem operasi tetapi juga aplikasi.
Sebenarnya permasalahan tersebut tidak harus diatasi dengan install ulang. Anda bisa melakukan perbaikan Windows dengan mengkopikan atau mengekstraksi kembali file Kernel32.dll dari master original Windows XP. Untuk itu lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Anda dapat menggunakan Recovery Console untuk melakukan perbaikan sistem. Recovery Console merupakan salah satu fasilitas Windows yang dapat digunakan untuk melakukan restore file-file system dari CD master Windows dan dimasukkan ke harddisk dimana Windows berada sebagai sebuah sistem operasi. Caranya, pada saat startup Windows, pilih Recovery Console. Pilihan tersebut akan memunculkan Command prompt.
b.    Pada Command Prompt yang muncul seperti di atas, ketikkan perintah sebagai berikut: CDWindows(enter), CD System32 (enter)
c.    Ubahlah nama [kernel32.dll] yang lama menjadi [kemel32.old]. Caranya ketik perintah [ren kernel32.dll kemel32.old lalu tekan [enter]
d.   Ketik [map] tanda dan kemudian tekan [enter]
e.    Catatlah posisi drive CD-ROM yang didalamnya terdapat CD Windows XP.
f.     Lakukan ekstraksi kernel32.dll dengan mengetikkan sebagai berikut: [expand i386kernel32.dl_ ] dimana menunjukkan posisi drive CD master Windows XP dan jangan lupa tekan ENTER. Sebagai contoh, ketik: [expand d:i386kernel32.dl_ [enter] Catat bahwa karakter sesudah huruf “L” adalah”_”. Pengetikkan di atas jika berhasil akan diikuti pesan “Kernel32.dll, 1 file(s) expanded”.
g.    Ketikkan [exit] dan komputer akan melakukan restart.
Yang menjadi masalah adalah bahwa mungkin saja Windows XP pada komputer Anda tidak memiliki fasilitas Recovery Console karena pada saat instalasi tidak disertakan. Anda dapat memulainya dari CD Windows XP. Untuk melakukannya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Masukkan CD Windows XP dan lakukan re-start komputer. Jangan lupa untuk melakukan semua setting yang diperlukan pada BIOS untuk membuat boot dari CD.
b.    Perhatikan layar pada saat proses setup Windows yang dijalankan. Ketika bagian yang berbasis teks dari Setup dimulai, pilih opsi repair or recover dengan menekan tombol “R”.
c.    Ketika muncul prompt, ketikkan password Administrator dari Windows XP Anda.
d.   Setelah itu Anda bisa langsung mengetikkan perintah-perintah Recovery Console. Ketik [help] untuk mengetahui perintah-perintah yang disediakan dan ketik [exit] untuk mengakhir recovery console.
2.    Komputer Mau booting, Tetapi selalu “Safe Mode”
v  Gejala :
Pada saat computer booting tiba-tiba Sistem Operasi Windows merekomendasikan pemakai untuk menggunakan Safe Mode. Setelah dipilih pilihan tersebut, ternyata komputer tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya. Tidak bisa mencetak. tidak bisa menampilkan gambar full color. Bahkan hampir semua driver tidak dapat aktif pada mode ini.
v  Solusi :
Masuknya sistem ke posisi Safe Mode, berarti ada yang tidak beres dalam komputer Anda baik menyangkut sistem Windows-nya, driver dan file penting lainnya dari Windows. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda kerjakan jika sistem Windows anda seringbooting dalam kondisi Safe Mode.
a.    Restart kembali Windows pada komputer Anda dan paksakan untuk menggunakan normal mode. Jika terdapat kesalahan sistem, bisaanya Windows akan mengeluarkan pemyataan-pemyataan error.
b.    Kebanyakan safe mode disebabkan karena hilangnya file sistem, driver dan file penting lainnya dari Windows. Lakukan kembali up-date driver jika memang sistem driver yang mengalami masalah.
c.    Jika safe mode muncul secara berulang-ulang, maka kemungkinan lain yang menyebabkannya adalah kerusakan di bagian dalam hard disk. Untuk memeriksanya, masuk saja ke safe mode dan lakukan scan disk dulu hard disk Anda. Klik [Start > All Programs > Accessories > System Tools] dan yang terakhir pilih ScanDisk. Penggunaan Scanddisk akan menunjukkan jika ada masalah dengan fisik harddisk Anda.
d.   Microsoft sebagai produsen Windows juga memiliki alamat yang bisa digunakan untuk media konsultasi kesalahan yang terjadi pada Windows XP. Jika Anda bermaksud untuk memperbaiki error yang terjadi, Anda dapat mencatat pesan kesalahan yang muncul dan mengkonsultasikan hal itu pada Microsoft. Hubungi situs Microsoft Coorporation pada bagian Technical Support  situs http://support.microsoft.com/
3.    Komputer Hang Ketika Proses Shutdown
v  Gejala :
Bisaanya setelah di klik pilihan shutdown pada Windows, maka Windows akan melakukan penyimpanan setting Windows (ditunjukkan dengan tulisan Saving Your Setting pada monitor), dan selanjutnya proses shutwon selesai. Tetapi dalam kasus ini, setelah proses [Saving Your Setting] tiba-tiba komputer hang, mouse mati, dan bahkan tombol CTRL-ALT + DEL tidak bisa digunakan untuk melakukan restart komputer.
v  Solusi :
Problem seperti di atas memang tidak selalu terjadi pada komputer. Jadi masalah yang terjadi bersifat temporer atau tidak permanen. Hal itu bisa terjadi terkait dengan perubahan seting sistem yang dilakukan ketika komputer masih aktif.
Jika pada komputer seringkali terjadi permasalahan seperti di atas, lakukan restart komputer dengan menggunakan tombol restart, untuk kembali masuk ke Windows. Ketika Windows sedang aktif, cobalah untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Pilih setting Disable Error Reporting. Salah satu cara agar Windows hang saat terjadi kesalahan sistem adalah dengan memilih disable error reporting pada setting sistem. Caranya adalah jalankan Control Panel dengan [Start > CorrtrolPanel] lalu double klik pada ikon [System] lalu klik tab [Advanced > Error Reporting]. Pilih opsi [Disable error reporting] untuk menonaktifkan aksi error reporting.
b.    Lakukan modifikasi waktu hung-up dengan mengedit registry Windows menggunakan Regedit. Gunakan [Start > Run…] lalu ketik [Regedit]. Pilih bagian HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop. Klik kanan bagian [HungAppTimeOut] dan pilih [Modify]. Untuk memodifikasi waktu HungApp, lakukan perubahan pada kotak value data, lalu klik OK dan lakukan reboot terhadap Windows Anda untuk menjalankan perubahan yang telah dilakukan.
c.    Jalan lain adalah kembalikan setting BIOS ke posisi default, mungkin ada seting yang mengganggu proses tersebut
4.    Ketika Shutdown, Komputer Malah Restart Otomatis.
v Gejala :
Ketika melakukan proses Shutdown, tiba-tiba Windows restart secara otomatis. Padahal opsi yang dipilih adalah Shutdown Computer bukan Restart Windows.
v Solusi :
Pada kondisi default, maka sistem 
Windows akan memberikan aksi restart secara otomatis jika komputer mengalami crash. Jika Anda ingin mengubah aksi restart otomatistersebut, maka Anda dapat melakukannya dengan beberapa cara seperti berikut:
a.    Klik kanan My Computer dan pilih Properties.Pilih tab Advanced, klik tombol [Setting] yang terdapat pada kolom [Start Up and Recovery]. .Opsi [automatically restart] di non aktifkan dengan menghilangkan tanda chek pada [AutomaticallyRestart], lalu klik tombol [OK]
b.    Hilangkan [automatic restart] dari registry. Cara lain untuk menghilangkan opsi automatically restart adalah dari registry Windows. Cobalah cari
c.    [HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEM CurrentControlSetControlCrashControl]
d.   Pada kotak sebelah kanan pilih [AutoReboot], kemudian klik kanan dan pilih opsi [Modify]. Masukkan nilai 0 pada kolom Value data untuk me-nonaktifkan atau nilai 1 untuk mengaktifkan.
e.    Menon-aktifkan opsi [Autoreboot] pada [Crash Control]. Jalankan lagi regedit untuk melakukan editing terhadap bagian crash controlnya, masuklah ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEM CurrentControlSetControlCrashControl.
f.     Klik kanan pada bagian [AutoReboot], pilih [modify]. Nilai 1 berarti pilihan auto rebootdiaktifkan dan nilai 0 berarti auto reboot telah di-disable.
5.    Shutdown berjalan sangat lambat.
v Gejala : 
Shutdown Windows dapat berjalan dan berhasil mematikan komputer, tetapi prosesnya sangat lambat bahkan dilakukan dalam beberapa menit.
v Solusi :
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi dariperangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau perangkat apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa analisa yang didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown yang terlalu lambat tersebut.
a.    Berdasarkan pengalaman, penggunaan service online help pada dari sebuah driver perangkat keras dapat menyebabkan proses shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada komputer yang memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya adalah matikan service Nvidia Driver Helper tersebut dengan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Nvidia Driver Helper tersebut jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service tersebut, klik kanan pada status (tepatnya pada tulisan “Started” dan pilih opsi Stop service. Pada tipe service gantilah menjadi Manual.
b.    Me-nonaktif-kan terminal service juga akan mepercepat proses shutdown komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit sampai hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu dicatat bahwa Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas Remote Assistance, Fast User Switching, dan Remote Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda tidak menjalankan aplikasi tersebut maka Terminal service bisa dimatikan. Caranya masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services]. Carilah [Terminal service] dan double klik jika ditemukan maka ecara otomatis security system akan menghapus pagefile virtual memori pada saat proses shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
c.    Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan menggunakan GPEDIT. Klik [Start > Run…], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
d.   Carilah bagian [Computer Configuration > Windows Settings > Security Settings > Local Policies > Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory Pagefile]. Double klik bagian tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [Enabled].
e.    Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah nomor 1 dan 2 masih menggunakan menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services].Carilah bagian [Event Log] dan double klik jika ditemukan. Pilih opsi [Disabled] pada kotak [startup type].
6.    Hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
v Gejala : Sebelumnya pendeteksian hardware tersebut bisa berhasil dengan baik di dalam jendela Device Manager.
v Solusi :
a.    Buka Device Manager dan perhatikan pada bagian toolbar terdapat tiga pilihan pokok untuk pengelolaan driver hardware yaitu:
1.    Update Driver
2.    Disabled
3.    Uninstall
b.    Pilihan Update driver digunakan untuk melakukan pancarian kembali driver atau melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disabled digunakan untuk me-nonaktifkan driver hardware yang sebelumnya aktif. Sedangkan pilihan Un-install digunakan untuk melakukan penghapusan driver yang ada.
c.    Jika hardware mengalami masalah yaitu tidakterdeteksi oleh Sistem Operasi, makaAnda bisa melakukan langkah Update Driver. Sebagai contoh, di bawah ini adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.
·      Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras yang akan di update.
·      Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
·      Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
·      Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian tekan tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
·      Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
·      Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi driver secara manual sebagai berikut.
·      Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog tersebut sampai proses selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar