C. KERUSAKAN SOFTWARE
Komputer yang pernah
terkena virus, malware dan sejenisnya bisaanya banyak fitur yang tidak berjalan
normal (sistem/windows mengalami kerusakan). Misalnya Task Manager, Run,
Command prompt yang tidak bisa berjalan, dan kadang sampai file-file tertentu
seperti EXE, COM dan lainnya juga tidak bisa dijalankan. Kerusakan semacam itu
bisaanya bisa diperbaiki baik manual, menggunakan CD Windows atau dengan
software pihak ketiga.
Jika kita mempunyai CD
master windows, dan kerusakan cukup parah, bisaanya masih bisa diatasi dengan
memanfaatkan fitur Repair (baca : Cara me-repair
(memperbaiki) Installasi Windows XP )
v Gejala :
Ketika melakukan proses Booting berjalan dan menampilkan layar Windows XP Start Up, tiba-tiba muncul blue screen dan komputer
restart ulang. secara otomatis. Kotak dialog Logon Windows yang bisaanya tampil, kali ini tidak sempat muncul
karena komputer keburu restart.
v Solusi :
Permasalahan di atas seringkali terjadi karena kerusakan file Kernel32.dll.
Cobalah amati apakah pada blue screen yang muncul terlihat pesan “This error
can occur if the Kernel32.dll file is missing or damaged’. Jika ternyata memang
file Kernel32.dll mengalami kerusakan, janganlah terburu-buru untuk melakukan
instalasi ulang Windows XP. Orang seringkali mencari jalan mudah untuk
memperbaiki kemsakan sistem dengan instalasi ulang. Tetapi jelas penyelesaian
tersebut akan membutuhkan waktu yang lama karena Anda tidak hanya melakukan
instalasi ulang sistem operasi tetapi juga aplikasi.
Sebenarnya permasalahan tersebut tidak harus diatasi dengan install ulang.
Anda bisa melakukan perbaikan Windows dengan mengkopikan atau mengekstraksi
kembali file Kernel32.dll dari master original Windows XP. Untuk itu lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Anda dapat menggunakan Recovery Console
untuk melakukan perbaikan sistem. Recovery Console merupakan salah satu
fasilitas Windows yang dapat digunakan untuk melakukan restore file-file system
dari CD master Windows dan dimasukkan ke harddisk dimana Windows berada sebagai
sebuah sistem operasi. Caranya, pada saat startup Windows, pilih Recovery
Console. Pilihan tersebut akan memunculkan Command prompt.
b. Pada Command Prompt yang muncul seperti di
atas, ketikkan perintah sebagai berikut: CDWindows(enter), CD System32 (enter)
c. Ubahlah nama [kernel32.dll] yang lama
menjadi [kemel32.old]. Caranya ketik perintah [ren kernel32.dll kemel32.old
lalu tekan [enter]
d. Ketik [map] tanda dan kemudian tekan
[enter]
e. Catatlah posisi drive CD-ROM yang
didalamnya terdapat CD Windows XP.
f. Lakukan ekstraksi kernel32.dll dengan
mengetikkan sebagai berikut: [expand i386kernel32.dl_ ] dimana menunjukkan
posisi drive CD master Windows XP dan jangan lupa tekan ENTER. Sebagai contoh,
ketik: [expand d:i386kernel32.dl_ [enter] Catat bahwa karakter sesudah huruf
“L” adalah”_”. Pengetikkan di atas jika berhasil akan diikuti pesan
“Kernel32.dll, 1 file(s) expanded”.
g. Ketikkan [exit] dan komputer akan
melakukan restart.
Yang menjadi masalah adalah bahwa mungkin saja Windows XP pada
komputer Anda tidak memiliki fasilitas Recovery Console karena pada saat
instalasi tidak disertakan. Anda dapat memulainya dari CD Windows XP. Untuk
melakukannya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Masukkan CD Windows XP dan lakukan
re-start komputer. Jangan lupa untuk melakukan semua setting yang diperlukan
pada BIOS untuk membuat boot dari CD.
b. Perhatikan layar pada saat proses setup
Windows yang dijalankan. Ketika bagian yang berbasis teks dari Setup dimulai,
pilih opsi repair or recover dengan menekan tombol “R”.
c. Ketika muncul prompt, ketikkan password
Administrator dari Windows XP Anda.
d. Setelah itu Anda bisa langsung mengetikkan
perintah-perintah Recovery Console. Ketik [help] untuk mengetahui
perintah-perintah yang disediakan dan ketik [exit] untuk mengakhir recovery
console.
v Gejala :
Pada saat computer booting tiba-tiba Sistem Operasi Windows merekomendasikan pemakai untuk menggunakan Safe Mode.
Setelah dipilih pilihan tersebut, ternyata komputer tidak dapat dioperasikan
sebagaimana mestinya. Tidak bisa mencetak. tidak bisa menampilkan gambar full
color. Bahkan hampir semua driver tidak dapat aktif pada mode ini.
v Solusi :
Masuknya sistem ke
posisi Safe Mode, berarti ada yang tidak beres dalam komputer Anda
baik menyangkut sistem Windows-nya, driver dan file penting lainnya dari Windows. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda kerjakan jika
sistem Windows anda seringbooting dalam kondisi Safe Mode.
a. Restart kembali Windows pada komputer Anda
dan paksakan untuk menggunakan normal mode. Jika terdapat kesalahan sistem,
bisaanya Windows akan mengeluarkan pemyataan-pemyataan error.
b. Kebanyakan safe mode disebabkan karena
hilangnya file sistem, driver dan file penting lainnya dari Windows. Lakukan
kembali up-date driver jika memang sistem driver yang mengalami masalah.
c. Jika safe mode muncul secara
berulang-ulang, maka kemungkinan lain yang menyebabkannya adalah kerusakan di
bagian dalam hard disk. Untuk memeriksanya, masuk saja ke safe mode dan lakukan
scan disk dulu hard disk Anda. Klik [Start > All Programs > Accessories
> System Tools] dan yang terakhir pilih ScanDisk. Penggunaan Scanddisk akan
menunjukkan jika ada masalah dengan fisik harddisk Anda.
d. Microsoft sebagai produsen Windows juga
memiliki alamat yang bisa digunakan untuk media konsultasi kesalahan yang
terjadi pada Windows XP. Jika Anda bermaksud untuk memperbaiki error yang
terjadi, Anda dapat mencatat pesan kesalahan yang muncul dan mengkonsultasikan
hal itu pada Microsoft. Hubungi situs Microsoft Coorporation pada bagian
Technical Support situs http://support.microsoft.com/
v Gejala :
Bisaanya setelah di klik
pilihan shutdown pada Windows, maka Windows akan melakukan penyimpanan setting Windows (ditunjukkan dengan tulisan Saving Your Setting pada
monitor), dan selanjutnya proses shutwon selesai. Tetapi dalam kasus ini,
setelah proses [Saving Your Setting] tiba-tiba komputer hang, mouse
mati, dan bahkan tombol CTRL-ALT + DEL tidak bisa digunakan untuk melakukan
restart komputer.
v Solusi :
Problem seperti di atas memang tidak selalu terjadi pada komputer. Jadi masalah yang terjadi bersifat temporer
atau tidak permanen. Hal itu bisa terjadi terkait dengan perubahan seting
sistem yang dilakukan ketika komputer masih aktif.
Jika pada komputer seringkali terjadi permasalahan seperti di atas, lakukan
restart komputer dengan menggunakan tombol restart, untuk kembali masuk ke
Windows. Ketika Windows sedang aktif, cobalah untuk melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Pilih setting Disable Error
Reporting. Salah satu cara agar Windows hang saat terjadi kesalahan sistem
adalah dengan memilih disable error reporting pada setting sistem. Caranya
adalah jalankan Control Panel dengan [Start > CorrtrolPanel] lalu double
klik pada ikon [System] lalu klik tab [Advanced > Error Reporting]. Pilih
opsi [Disable error reporting] untuk menonaktifkan aksi error reporting.
b. Lakukan modifikasi waktu hung-up dengan
mengedit registry Windows menggunakan Regedit. Gunakan [Start > Run…] lalu
ketik [Regedit]. Pilih bagian HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop. Klik kanan
bagian [HungAppTimeOut] dan pilih [Modify]. Untuk memodifikasi waktu HungApp,
lakukan perubahan pada kotak value data, lalu klik OK dan lakukan reboot
terhadap Windows Anda untuk menjalankan perubahan yang telah dilakukan.
c. Jalan lain adalah kembalikan setting BIOS
ke posisi default, mungkin ada seting yang mengganggu proses tersebut
v Gejala :
Ketika melakukan proses Shutdown, tiba-tiba Windows restart secara otomatis. Padahal opsi yang dipilih
adalah Shutdown Computer bukan Restart Windows.
v Solusi :
Pada kondisi default, maka sistem Windows akan memberikan aksi restart secara otomatis jika komputer mengalami crash. Jika Anda ingin mengubah aksi restart otomatistersebut, maka Anda dapat melakukannya dengan beberapa cara seperti berikut:
Pada kondisi default, maka sistem Windows akan memberikan aksi restart secara otomatis jika komputer mengalami crash. Jika Anda ingin mengubah aksi restart otomatistersebut, maka Anda dapat melakukannya dengan beberapa cara seperti berikut:
a. Klik kanan My Computer dan pilih
Properties.Pilih tab Advanced, klik tombol [Setting] yang terdapat pada kolom
[Start Up and Recovery]. .Opsi [automatically restart] di non aktifkan dengan
menghilangkan tanda chek pada [AutomaticallyRestart], lalu klik tombol [OK]
b. Hilangkan [automatic restart] dari registry.
Cara lain untuk menghilangkan opsi automatically restart adalah dari registry
Windows. Cobalah cari
c. [HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEM
CurrentControlSetControlCrashControl]
d. Pada kotak sebelah kanan pilih
[AutoReboot], kemudian klik kanan dan pilih opsi [Modify]. Masukkan nilai 0
pada kolom Value data untuk me-nonaktifkan atau nilai 1 untuk mengaktifkan.
e. Menon-aktifkan opsi [Autoreboot] pada
[Crash Control]. Jalankan lagi regedit untuk melakukan editing terhadap bagian
crash controlnya, masuklah ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEM
CurrentControlSetControlCrashControl.
f. Klik kanan pada bagian [AutoReboot], pilih
[modify]. Nilai 1 berarti pilihan auto rebootdiaktifkan dan nilai 0 berarti
auto reboot telah di-disable.
5. Shutdown berjalan sangat lambat.
v Gejala :
Shutdown Windows dapat berjalan dan berhasil mematikan komputer,
tetapi prosesnya sangat lambat bahkan dilakukan dalam beberapa menit.
v Solusi :
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi
dariperangkat lunak yang dijalankan ketika proses
shutdown dilakukan. Hal lain yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar
perangkat keras yang satu dengan perangkat keras yang lainnya dalam komputer
Anda. Jika menemui masalah seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and
error, program atau perangkat apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut
adalah beberapa analisa yang didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown
yang terlalu lambat tersebut.
a. Berdasarkan pengalaman, penggunaan service
online help pada dari sebuah driver perangkat keras dapat menyebabkan proses
shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada komputer yang
memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya adalah matikan
service Nvidia Driver Helper tersebut dengan menggunakan [Start > Control
Panel > Administrative Tools > Services]. Nvidia Driver Helper tersebut
jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service tersebut,
klik kanan pada status (tepatnya pada tulisan “Started” dan pilih opsi Stop
service. Pada tipe service gantilah menjadi Manual.
b. Me-nonaktif-kan terminal service juga akan
mepercepat proses shutdown komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu
booting dari 2 menit sampai hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas
tersebut. Perlu dicatat bahwa Terminal Services dibutuhkan jika Anda
menjalankan fasilitas Remote Assistance, Fast User Switching, dan Remote
Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda tidak menjalankan aplikasi
tersebut maka Terminal service bisa dimatikan. Caranya masih menggunakan
menggunakan [Start > Control Panel > Administrative Tools > Services].
Carilah [Terminal service] dan double klik jika ditemukan maka ecara otomatis
security system akan menghapus pagefile virtual memori pada saat proses
shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
c. Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page
file tersebut dengan menggunakan GPEDIT. Klik [Start > Run…], ketik
[GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
d. Carilah bagian [Computer Configuration
> Windows Settings > Security Settings > Local Policies > Security
Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah kanan cari opsi [Shutdown:
Clear virtual memory Pagefile]. Double klik bagian tersebut untuk menonaktifkan
lalu pilih [Enabled].
e. Cara lain untuk mempercepat proses
shutdown adalah dengan menon-aktifkan event log pada proses shutdown komputer.
Caranya seperti pada langkah nomor 1 dan 2 masih menggunakan menggunakan [Start
> Control Panel > Administrative Tools > Services].Carilah bagian
[Event Log] dan double klik jika ditemukan. Pilih opsi [Disabled] pada kotak
[startup type].
6. Hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
v Gejala : Sebelumnya
pendeteksian hardware tersebut bisa berhasil dengan baik di dalam jendela
Device Manager.
v Solusi :
a. Buka Device Manager dan perhatikan pada
bagian toolbar terdapat tiga pilihan pokok untuk pengelolaan driver hardware
yaitu:
1. Update Driver
2. Disabled
3. Uninstall
b. Pilihan Update driver digunakan
untuk melakukan pancarian kembali driver atau melakukan install ulang driver
hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disabled digunakan untuk
me-nonaktifkan driver hardware yang sebelumnya aktif. Sedangkan pilihan
Un-install digunakan untuk melakukan penghapusan driver yang ada.
c. Jika hardware mengalami masalah yaitu
tidakterdeteksi oleh Sistem Operasi, makaAnda bisa melakukan
langkah Update Driver. Sebagai contoh, di bawah ini adalah urutan langkah untuk
melakukan proses update driver tersebut.
· Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras
yang akan di update.
· Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
· Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai
berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini,
komputer akan melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from
a list spesific location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket
atau CD driver dari perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
· Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian
tekan tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
· Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika
ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
· Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian
lokasi driver secara manual sebagai berikut.
· Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can
driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver
sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog
tersebut sampai proses selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar